CAKRAWALAJAMPANG – Suasana tenang di kebun cabai Kampung Batunamprak mendadak mencekam. Teriakan “AWAS BABI!” memecah kesunyian siang sekitar pukul 14.00 WIB. Dalam hitungan detik, seekor babi hutan yang terluka menerobos ladang dan menyeruduk seorang petani hingga terkapar!
Korban diketahui bernama Adiansah (29), warga Kampung Ciburial, Desa Pangumbahan. Ia sedang memetik cabai ketika suara kepanikan terdengar dari kejauhan. Tanpa pikir panjang, ia berlari membawa pacul untuk menghadang hewan buas tersebut.
“Saya lihat babinya lari kencang. Saya coba hadang… tapi babinya langsung nyeruduk! Saya jatuh, kaki kanan kiri luka,” ucap Adiansah, mengingat detik-detik menegangkan itu, Senin (13/10/2025).
Baca Juga: Ammar Zoni Kembali Jadi Sorotan, Diduga Edarkan Narkoba dari Dalam Rutan Sejak Awal 2025Babi itu terus mengamuk, membuat warga panik. Namun dalam kondisi genting, seorang warga lain, Kiki, nekat maju dan memukul babi dengan pacul. Hewan itu akhirnya berhasil dilumpuhkan setelah sempat membuat kekacauan di kebun.
Adiansah pulang dengan luka terbuka di kedua kakinya dan segera berobat ke bidan desa. Ia mengaku tidak pernah melapor ke polisi dan kini kondisi lukanya sudah mengering.Yang mengejutkan, peristiwa ini justru dikaitkan dengan penangkapan lima pemburu liar oleh media. Namun, warga Pangumbahan menolak keras narasi tersebut!
“Pemburu di sini bukan masalah. Justru mereka yang bantu kami. Babi sering hancurin tanaman,” tegas Adiansah.
Baca Juga: BMKG: Waspadai Hujan dengan Intensitas Sedang hingga Lebat di Sebagian Wilayah Jawa Barat“Lima pemburu ditangkap? Saya aja baru tahu dari berita.” sambungnya.
Kepala Dusun Pangumbahan, Budiman, ikut angkat suara. Ia mengatakan babi yang menyeruduk korban sudah lebih dulu ditembak pemburu, lalu kabur ke arah kebun warga.
“Babi itu sudah terluka, larinya ngawur. Korban coba menghentikan, tapi terpeleset dan diseruduk. Warga lain langsung bantu dan memukul babi itu,” jelasnya.
Baca Juga: Warga PCP II Desak Pemkot Sukabumi Selesaikan Konflik Tembok Pembatas yang Berlarut 5 TahunBudiman menilai pemberitaan yang menyebut warga resah terhadap pemburu liar adalah salah besar.
“Yang bikin resah itu BABI, bukan Pemburu! Tanaman cabai, semangka, singkong, palawija hancur karena babi. Kadang kami sendiri yang undang pemburu. Warga ikut jaga lokasi saat mereka berburu,” tegasnya.
Ia juga meluruskan informasi yang beredar, Korban bukan Edi (43), tapi Adiansah (29). Budiman menegaskan insiden ini murni kecelakaan karena korban mendekati babi yang sedang terluka.
“Babi yang terluka jauh lebih berbahaya. Korban kurang hati-hati,” tutupnya.