Kabupaten Sukabumi

Disdik Sukabumi Gerak Cepat Tangani SDN Cikahuripan yang Hancur Diterjang Banjir

×

Disdik Sukabumi Gerak Cepat Tangani SDN Cikahuripan yang Hancur Diterjang Banjir

Sebarkan artikel ini

CAKRAWALAJAMPANG – Sukabumi – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi bergerak cepat menindaklanjuti kerusakan parah yang menimpa SDN Cikahuripan di Kampung Tugu, Kecamatan Cisolok, akibat banjir bandang yang terjadi pada Senin (27/10/2025).

Kepala Disdik Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, turun langsung ke lokasi pada Kamis (30/10) untuk meninjau kondisi sekolah. Dari hasil peninjauan, seluruh ruang kelas rusak berat. Meja, kursi, peralatan belajar, arsip, dan buku pelajaran rusak atau hanyut terbawa arus.

Baca Juga: Tangis Haru Iringi Kepindahan Kepala SMAN 1 Ciracap Setelah Satu Dekade Mengabdi

“Seluruh bangunan tertutup lumpur tebal, tidak ada satu pun ruang yang bisa digunakan sementara ini,” ujar Deden di lokasi peninjauan.

Belajar Tetap Berjalan

Meski kondisi sekolah tak lagi layak, Disdik memastikan kegiatan belajar mengajar tidak berhenti. Selama dua hari ke depan, pembelajaran dilakukan secara daring, sebelum kemudian dialihkan sementara ke sekolah atau madrasah terdekat.

“Anak-anak tidak boleh berhenti belajar. Kepala sekolah sudah menyiapkan alternatif agar proses pendidikan tetap berjalan,” tegas Deden.

Rencana Pembangunan dan Keamanan Lokasi

Terkait pembangunan kembali SDN Cikahuripan, Deden menyebut pihaknya masih berkoordinasi dengan instansi teknis, terutama terkait perbaikan tanggul sungai yang jebol.

“Kami akan pastikan dulu keamanan lokasinya. Jika tanggul diperbaiki dan aman, sekolah bisa dibangun kembali di tempat semula. Tapi bila kondisi tidak memungkinkan, akan dipertimbangkan relokasi,” jelasnya.

Baca Juga: Musrenbangdes Desa Gunungsungging 2025, Wujudkan Pembangunan yang Partisipatif dan Berkelanjutan

Sekolah Didorong Siaga Bencana

Disdik juga belum menetapkan kebijakan peliburan sekolah secara menyeluruh, meski potensi cuaca ekstrem masih tinggi. Namun, Deden meminta seluruh satuan pendidikan di wilayah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera berkoordinasi jika terjadi keadaan darurat.

“Jika diperlukan, sekolah bisa difungsikan sebagai tempat pengungsian sementara. Kami tekankan, tidak ada istilah libur belajar—hanya penyesuaian metode pembelajaran,” ucapnya.

Menurutnya, guru dapat menyesuaikan sistem belajar sesuai situasi, baik secara daring maupun dengan mendatangi rumah siswa. Penggunaan tenda darurat sebagai ruang belajar juga disiapkan sebagai opsi terakhir.

“Selama masih ada sekolah atau madrasah terdekat yang bisa digunakan, itu akan jadi pilihan utama. Tenda hanya digunakan bila kondisi sangat mendesak karena tanah di lokasi masih labil dan basah,” tutur Deden.

Lakukan Pendataan Sekolah Terdampak

Selain SDN Cikahuripan, Disdik kini tengah melakukan pendataan menyeluruh terhadap sekolah-sekolah lain di wilayah Cisolok dan Cikakak yang berpotensi terdampak bencana.

“Kami sedang melakukan verifikasi lapangan untuk memastikan kondisi setiap satuan pendidikan. Hasilnya akan menjadi dasar dalam menentukan langkah penanganan selanjutnya,” pungkas Deden.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *