CAKRAWALAJAMPANG – Nama Leuwi Bunder di Desa Buniwangi, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, kini mulai populer sebagai destinasi wisata alam baru. Namun, di balik kejernihan airnya yang memikat, Leuwi Bunder ternyata menyimpan peran penting bagi kehidupan warga sekitar.
Sumber air yang tak pernah surut, bahkan di musim kemarau, menjadi berkah tersendiri. Air Leuwi Bunder tidak hanya menghidupi area wisata, tetapi juga menopang kebutuhan pengairan lahan pertanian warga. Tanaman sayuran, palawija, hingga komoditas unggulan seperti talas Bogor bisa tetap tumbuh subur berkat aliran air ini.
“Air dari Leuwi Bunder ini sangat membantu, terutama untuk tanaman warga. Bahkan ke depan, ada rencana agar bisa dimanfaatkan juga untuk budidaya ikan sidat,” ujar Hasbulloh Haz, pengelola Agro Wisata Leuwi Bunder, Sabtu (27/9/2025).
Baca Juga: Launching Pembangunan Rutilahu, Bupati: Upaya Nyata Tingkatkan Kesejahteraan RakyatSelain untuk pertanian, keberadaan Leuwi Bunder ikut menggeliatkan roda ekonomi desa. Warga mulai berjualan makanan ringan dan minuman di sekitar lokasi, melayani wisatawan yang datang untuk berenang atau sekadar menikmati suasana asri.
Meski tengah dikembangkan, hingga kini pengunjung masih bisa menikmati keindahan Leuwi Bunder secara gratis. Rencananya, pengelola akan menambah fasilitas penunjang, termasuk wahana rafting, agar wisata ini semakin menarik tanpa menghilangkan kesan alaminya.
Di balik keseruan itu, masyarakat Desa Buniwangi tetap menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Pepohonan di sekitar sumber air dibiarkan tumbuh rimbun sebagai penyangga ekosistem, agar Leuwi Bunder tidak kehilangan keasrian yang menjadi daya tarik utamanya.
Leuwi Bunder bukan hanya tempat wisata, tetapi juga simbol keterhubungan antara alam dan manusia: wisata yang menghibur, sumber air yang menghidupi, serta ruang bersama yang menumbuhkan harapan bagi warga Surade.
