Berita UtamaKabupaten Sukabumi

Seni Bela Diri Asror Jadi Sorotan di Haol Akbar Tuan Syekh Abdul Qadir Jaelani

×

Seni Bela Diri Asror Jadi Sorotan di Haol Akbar Tuan Syekh Abdul Qadir Jaelani

Sebarkan artikel ini
Penampilan Seni Bela Diri Asror di Pondok Pesantren Riyadhoh Al-Karomah Cidolog.

CAKRAWALAJAMPANG – Seni bela diri Asror kian mencuri perhatian publik setelah tampil dalam rangkaian acara Haol Akbar Tuan Syekh Abdul Qadir Jaelani di Pondok Pesantren Riyadhoh Al-Karomah. Ribuan jamaah yang hadir terpukau dengan perpaduan nilai spiritual dan teknik pertahanan diri khas Asror, yang dinilai sebagai warisan budaya pesantren yang unik dan bernilai tinggi.

Mengenal Bela Diri Asror

Asror merupakan seni bela diri tradisional yang berkembang di lingkungan pesantren di Jawa dan Nusantara. Nama “Asror” berasal dari kata Arab asrār yang berarti “rahasia” atau “hikmah tersembunyi”. Filosofinya menekankan keseimbangan antara kekuatan fisik, mental, dan kedalaman spiritual.

“Bela diri ini bukan hanya soal kekuatan, tapi bagaimana menjaga kehormatan diri dan orang lain,” ujar salah satu Ustadz.

Penampilan Memukau di Haol Akbar

Dalam acara Haol Akbar di Pondok Pesantren Riyadhoh Al-Karomah, para santri menampilkan berbagai jurus Asror untuk dikenalkan dan diperlihatkan kepada para jamaah yang hadir, Gerakan yang anggun namun tegas ini berhasil memukau para hadirin.

Baca Juga: STISIP Widyapuri Mandiri Resmi Punya Ketua Baru, Sekda Minta Amanah dalam Bekerja

Penampilan tersebut menjadi salah satu segmen yang paling banyak direkam dan dibagikan di media sosial oleh jamaah.

“Ini bukan sekadar atraksi, tapi bentuk dakwah melalui budaya,” ujar Panitia.

Yuk gabung channel whatsapp Cakrawalajampang untuk mendapatkan berita-berita terbaru dan terupdate, Klik Disini (Join)

Mengutamakan Spiritualitas dan Akhlak

Keunikan Asror terletak pada latihannya yang diawali dengan dzikir dan meditasi. Tujuannya adalah melatih fokus, kesabaran, serta menumbuhkan kerendahan hati. Para pesilat Asror diwajibkan untuk tidak menggunakan kemampuan untuk melukai tanpa alasan yang benar.

Nilai-nilai ini sejalan dengan ajaran Tuan Syekh Abdul Qadir Jaelani tentang pengendalian diri dan menjaga adab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *