Berita UtamaProvinsi

Pemprov Jabar Luncurkan Gerakan Donasi Harian untuk Kesejahteraan Sosial

×

Pemprov Jabar Luncurkan Gerakan Donasi Harian untuk Kesejahteraan Sosial

Sebarkan artikel ini

CAKRAWALAJAMPANG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggagas langkah inspiratif dalam memperkuat solidaritas sosial masyarakat melalui peluncuran Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu, atau dikenal juga dengan istilah “Poe Ibu” sebuah inisiatif donasi harian sebesar Rp1.000 dari masyarakat untuk masyarakat.

Program yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ini tertuang dalam Surat Edaran Nomor 149/PMD.03.04/KESRA tentang Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu, yang disaksikan langsung di Bandung pada Jumat (3/10/2025). Surat edaran tersebut ditujukan kepada para bupati dan wali kota se-Jawa Barat, kepala perangkat daerah, hingga Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat.

Baca Juga: Menjelajah Keindahan Curug Sodong, Air Terjun Kembar Ikonik Sukabumi

Dalam surat tersebut, Gubernur Dedi mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial, yang menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam mendukung kesejahteraan melalui nilai-nilai luhur bangsa, semangat gotong royong, serta kearifan lokal.

“Melalui Gerakan Rereongan Poe Ibu, kami mengajak setiap aparatur sipil negara, pelajar, dan warga untuk menyisihkan Rp1.000 per hari sebagai wujud nyata kesetiakawanan sosial dan semangat kebersamaan,” tulis Dedi dalam surat edarannya.

Baca Juga: Kenali Enam Tanda Mobil Anda Butuh Segera Diservis

Gerakan ini menjadi bentuk nyata implementasi filosofi silih asih, silih asah, dan silih asuh nilai-nilai budaya Sunda yang mengandung makna saling menyayangi, saling mengasah kemampuan, serta saling membimbing satu sama lain.

Tujuan utama dari gerakan donasi harian ini adalah meningkatkan kesetiakawanan sosial sekaligus mendukung pemenuhan hak dasar warga di bidang pendidikan dan kesehatan. Dana yang terkumpul akan difokuskan pada penanganan kebutuhan mendesak dan situasi darurat berskala kecil, dengan prinsip dari, oleh, dan untuk masyarakat.

Baca Juga: Grand Final Mojang Jajaka 2025, Bupati Asjap: Duta Wisata Adalah Wajah Kebangkitan Budaya Sukabumi

Gubernur Dedi menegaskan, gerakan ini bukan sekadar ajakan berderma, melainkan gerakan moral dan sosial untuk menumbuhkan kembali semangat gotong royong di tengah masyarakat modern.

“Konsep rereongan ini adalah bentuk solidaritas yang lahir dari nilai-nilai Sunda yang penuh kearifan. Dari hal kecil, kita bisa membangun perubahan besar untuk kesejahteraan bersama,” ungkapnya.

Baca Juga: Bupati Asep Japar Tekankan Pentingnya Sinkronisasi dalam Rakor Dewan Pendidikan

Cakupan pelaksanaan gerakan meliputi seluruh instansi di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pemerintah kabupaten dan kota, sekolah dasar hingga menengah, sektor swasta, serta tingkat komunitas di RT dan RW.

Dengan semangat kebersamaan dan partisipasi publik, Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu diharapkan menjadi simbol kepedulian kolektif masyarakat Jawa Barat menuju kehidupan yang lebih sejahtera, harmonis, dan berkeadilan sosial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *