CAKRAWALAJAMPANG – Dana Moneter Internasional (IMF) memberikan apresiasi terhadap keberhasilan Pemerintah Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi di tengah ketidakpastian global.
Perubahan struktural dalam geopolitik, teknologi, dan demografi disebut menjadi faktor utama meningkatnya ketidakpastian dunia. Banyak negara kini menghadapi lonjakan utang publik dan meningkatnya aspirasi generasi muda terhadap kesempatan kerja.
Baca Juga: Pelantikan PRNU, Bupati” Terus Bersinergi Wujudkan Masyarakat Berkualitas dan Berdayasaing”
Di tengah situasi tersebut, IMF menilai Indonesia sebagai “bright spot” atau titik terang perekonomian global. Reformasi kelembagaan, pembentukan Danantara, hilirisasi sumber daya alam, dukungan terhadap likuiditas, optimalisasi potensi generasi muda, serta kemampuan pemerintah meredam keresahan publik menjadi kunci keberhasilan Indonesia.
Kebijakan fiskal yang pro-pertumbuhan namun tetap menjaga disiplin anggaran juga menjadi nilai tambah bagi kepemimpinan pemerintah. Indonesia dinilai memiliki ketahanan (resiliensi) ekonomi yang kuat serta peluang besar untuk mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi.
Menteri Keuangan menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga disiplin fiskal, dengan defisit APBN di bawah 3 persen dan rasio utang di bawah 60 persen terhadap PDB. Pemerintah juga memperkuat peran sektor swasta melalui belanja fiskal yang efektif, pemberian insentif dunia usaha, penyediaan likuiditas berbunga rendah, serta percepatan proses deregulasi.
Baca Juga: Nelayan di Tegalbuleud Diduga Terseret Ombak Saat Menjala Ikan, Masih Dalam PencarianBase money tercatat tumbuh sekitar 13 persen (yoy per September) setelah penempatan Rp200 triliun dana pemerintah berbunga rendah di bank-bank Himbara. Langkah ini merupakan bagian dari manajemen kas (cash management) untuk menjaga likuiditas negara tetap aman, disiplin, namun tetap produktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah menegaskan bahwa prioritas jangka pendek adalah mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi serta mengembalikan sentimen positif publik. Keyakinan masyarakat, terutama generasi muda, terus dibangun terhadap ketersediaan lapangan kerja dan masa depan ekonomi nasional.