CAKRAWALAJAMPANG – Suasana di Kantor Desa Bojongsari, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, memanas pada Senin (7/10/2025) siang. Puluhan warga berbondong-bondong mendatangi kantor desa untuk menuntut penjelasan soal dugaan ketidaktransparanan dan penyalahgunaan dana desa.
Aksi tersebut dipimpin oleh Agus, selaku koordinator lapangan. Ia menegaskan bahwa warga datang bukan untuk membuat kericuhan, melainkan menagih tanggung jawab moral pemerintah desa agar lebih terbuka terhadap masyarakat.
“Kami hanya ingin kejelasan. Banyak program yang dijalankan tapi tidak pernah dijelaskan secara terbuka. Ini uang rakyat, jadi harus transparan,” tegas Agus.
Baca Juga: APRESIASI BAIM SPORT CENTER, BUPATI HARAP JADI RUANG PUBLIK INKLUSIF DAN PENGEMBANGAN POTENSIWarga menyoroti sejumlah persoalan, mulai dari penyaluran bantuan sosial, program ketahanan pangan, hingga pembangunan infrastruktur yang dinilai tidak jelas pelaksanaannya. Mereka menilai pemerintah desa terlalu tertutup dalam memberikan informasi kepada masyarakat.
Kehadiran Sekretaris Kecamatan Jampangkulon, Dadun, di lokasi aksi membantu meredam ketegangan. Ia menuturkan, pihak kecamatan akan menindaklanjuti aspirasi warga dengan melakukan koordinasi bersama pemerintah desa.
“Kami akan fasilitasi dialog antara warga dan pemerintah desa. Namun perlu dipahami, kecamatan hanya bersifat koordinatif, bukan sebagai pihak yang memutuskan,” ujar Dadun.
Baca Juga: Kapolsek Surade Tegaskan Warga Mesti Bijak Bermedia SosialAksi sempat diwarnai ketegangan ketika warga meminta kepala desa turun langsung memberikan klarifikasi. Namun situasi berhasil dikendalikan setelah perwakilan massa diterima untuk berdialog secara tertutup di ruang kantor desa.
Warga berharap, pertemuan tersebut menghasilkan kejelasan terkait pengelolaan dana desa agar kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa bisa pulih.
“Kami tidak ingin ribut, hanya ingin transparansi. Kalau semuanya jelas, masyarakat juga tenang,” kata Agus menutup pernyataannya.