Berita UtamaNasional

Survei CELIOS: Bahlil Lahadalia Dinilai Menteri dengan Kinerja Terburuk Selama Setahun Pemerintahan Prabowo–Gibran

×

Survei CELIOS: Bahlil Lahadalia Dinilai Menteri dengan Kinerja Terburuk Selama Setahun Pemerintahan Prabowo–Gibran

Sebarkan artikel ini
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Istana Kepresidenan, Jakarta untuk menghadiri rapat terbatas bersama dengan Presiden Prabowo Subianto pada Selasa (4/2/2025)

CAKRAWALAJAMPANG – Lembaga penelitian independen Center of Economics and Law Studies (CELIOS) merilis hasil survei penilaian kinerja para menteri Kabinet Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka selama satu tahun terakhir, pada Minggu (19/10/2025).

Survei ini melibatkan 1.338 responden dari berbagai wilayah — mulai dari pedesaan, pinggiran kota, hingga perkotaan — yang dikumpulkan melalui iklan digital tertarget di media sosial Facebook dan Instagram pada 2–17 Oktober 2025.

Hasil survei menunjukkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menempati posisi terendah, atau dinilai memiliki kinerja paling buruk selama satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran.

Baca Juga: Wali Kota Sukabumi Dorong Penguatan Koperasi Sebagai Penggerak Ekonomi Rakyat

Dalam survei tersebut, responden diminta menyebutkan nama menteri dengan kinerja terbaik dan terburuk selama satu tahun pertama kabinet, dengan memberikan peringkat 1, 2, dan 3. Seluruh menteri masuk dalam pilihan, kecuali mereka yang baru dilantik pada September 2025.

CELIOS mencatat, Bahlil memperoleh skor -1.320, terpaut jauh dari Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai yang berada di posisi kedua dengan skor -346.

Menanggapi isu teguran dari Presiden Prabowo Subianto terhadap sejumlah menteri, Bahlil Lahadalia mengakui dirinya memang kerap mendapat teguran, namun bukan dalam konteks negatif.

“Saya setiap dipanggil pasti ditegur. Ditegur sapa, ditegur sayang, ditegur perintah. Ya kan, tegur kan semuanya kan?” ujar Bahlil usai bertemu Presiden Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Minggu (19/10/2025).

Menurut Bahlil, teguran dari Presiden merupakan bagian dari komunikasi dan arahan rutin agar kinerja kementerian tetap sejalan dengan target pemerintah.

“Bapak Presiden orangnya sangat terbuka. Jadi mungkin kamu juga kalau tiap hari ikut rapat pasti ditegur,” katanya.

Saat ditanya apakah termasuk dalam daftar menteri yang ditegur, Bahlil enggan menjawab detail.

Baca Juga: Akses Pendidikan Terancam, Siswa MI di Sukabumi Setiap Hari Seberangi Sungai Tanpa Jembatan

“Saya belum tahu itu. Itu yang tahu hanya Bapak Presiden. Ya, kita sesama bus kota jangan saling mendahului,” ujarnya sambil berkelakar.

Bahlil menambahkan, sebagai pembantu Presiden, ia siap melaporkan capaian kinerja dan menerima arahan kapan pun dibutuhkan.

“Bapak Presiden Prabowo ini punya tradisi bekerja tanpa mengenal tanggal merah. Jadi sebagai pembantu Presiden, kita harus selalu siap setiap saat,” pungkasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *