KesehatanNasional

Mengatasi Impotensi: Dari Gaya Hidup Sehat hingga Terapi Medis

×

Mengatasi Impotensi: Dari Gaya Hidup Sehat hingga Terapi Medis

Sebarkan artikel ini
CAKRAWALAJAMPANG – Disfungsi ereksi (DE) atau impotensi merupakan kondisi yang cukup umum dialami pria, ditandai dengan ketidakmampuan penis untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang memadai. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kualitas hidup pria, tetapi juga hubungan dengan pasangan.

Menurut para ahli, penyebab impotensi bisa berasal dari faktor fisik maupun psikologis. Masalah peredaran darah, diabetes, penyakit jantung, hingga tekanan darah tinggi kerap menjadi pemicu fisik. Sementara itu, stres, kecemasan, depresi, atau persoalan hubungan juga dapat memperburuk kondisi.

Cara Mengatasi Impotensi

Pendekatan untuk mengatasi impotensi biasanya dimulai dari perubahan gaya hidup sehat. Beberapa langkah yang disarankan antara lain:

  • Menjaga berat badan ideal. Obesitas meningkatkan risiko diabetes dan gangguan peredaran darah.
  • Rutin berolahraga. Termasuk senam Kegel untuk memperkuat otot dasar panggul.
  • Mengatur pola makan. Konsumsi buah, sayuran, biji-bijian, serta batasi daging merah, makanan berlemak, dan makanan manis.
  • Tidur cukup. Pola tidur teratur membantu menjaga fungsi hormon.
  • Berhenti merokok dan batasi alkohol. Kedua kebiasaan ini terbukti meningkatkan risiko impotensi.
Baca Juga: DPC Paguyuban JTM Ciemas Galang Dana untuk Anggi Saputra, Pemuda Ciemas yang Terbaring Sakit

Beberapa makanan yang dianggap mendukung kesehatan seksual di antaranya pisang, bawang putih, bawang bombay, serta minyak zaitun yang disebut mampu meningkatkan kadar testosteron.

Penanganan Medis

Jika perubahan gaya hidup tidak cukup, dokter dapat merekomendasikan terapi medis. Beberapa pilihan penanganan meliputi:

Obat-obatan resep untuk disfungsi ereksi.

  • Injeksi alprostadil, yang disuntikkan langsung ke penis.
  • Alat vakum penis, untuk membantu aliran darah.
  • Terapi gelombang kejut (ESST/Li-ESWT), yang menstimulasi jaringan ereksi.Terapi hormon testosteron, bila kadar hormon terbukti rendah.
  • Konseling psikologis, bagi pasien dengan faktor stres, kecemasan, atau masalah hubungan.
  • Implan penis, yang menjadi opsi terakhir jika metode lain tidak berhasil.
Baca Juga: Drama di Kandang Singo Edan, Persib Bandung Tumbangkan Arema FC 2-1

Pencegahan dan Konsultasi

Pencegahan impotensi erat kaitannya dengan gaya hidup sehat, manajemen stres, serta hubungan harmonis dengan pasangan.

Dokter menyarankan, pria yang mengalami gejala impotensi sebaiknya segera berkonsultasi dengan spesialis andrologi untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan tepat.

Dengan langkah medis dan dukungan psikologis yang sesuai, banyak pria dapat mengatasi impotensi dan kembali menjalani kehidupan seksual yang sehat dan memuaskan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *