Berita Utama

Guru yang Ditegur Jadi Teladan, Akhir Bahagia untuk Kepala SMAN 1 Cimarga

×

Guru yang Ditegur Jadi Teladan, Akhir Bahagia untuk Kepala SMAN 1 Cimarga

Sebarkan artikel ini
Image: Kepala sekolah SMAN 1 Cimarga

CAKRAWALAJAMPANGSetelah sempat menjadi sorotan publik akibat tindakannya menegur siswa yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah, Kepala SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, Dini Pitria, kini mendapat akhir cerita yang membahagiakan.

Kasus yang sempat dilaporkan ke pihak kepolisian itu berakhir damai, bahkan berbuah penghargaan berupa hadiah umrah gratis. Hadiah tersebut diberikan oleh Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Shafa Depok, Haji Ahmad Rifky, atau yang dikenal sebagai Ustaz Lancip, sebagai bentuk apresiasi atas keteguhan Dini dalam menegakkan disiplin di sekolah.

Hadiah Umrah dari Pesantren Daarul Shafa

Baca Juga: Siswa SMAN 1 Cimarga memberikan kesaksikan mengenai aksi mogok sekolah yang sempat membuat heboh

Kabar mengenai pemberian hadiah umrah itu dikonfirmasi langsung oleh Ahmad Rifky. Ia menyampaikan bahwa pihaknya dengan tulus memberikan paket umrah penuh biaya kepada Dini Pitria. “Benar, kami berikan hadiah umrah kepada Ibu Dini sebagai bentuk penghormatan dan dukungan atas ketegasannya,” ujar Ahmad kepada wartawan.

Ahmad juga mengungkapkan bahwa dirinya sudah berkomunikasi langsung dengan Dini dan berencana datang ke kediamannya di Rangkasbitung pada Minggu (19/10/2025) untuk menyerahkan perlengkapan umrah serta membahas jadwal keberangkatan.

Spontanitas yang Penuh Makna

Menurut Ahmad, keputusan memberikan hadiah umrah kepada Dini bukanlah hal yang direncanakan sebelumnya. Ia menyebut langkah tersebut murni dorongan hati setelah mendengar kisah perjuangan Dini mempertahankan kedisiplinan di sekolahnya.

“Itu spontan saja. Kami ingin memberikan penghargaan terbaik untuk sosok guru yang berani dan punya integritas tinggi,” katanya.

Pesantren Daarul Shafa memang memiliki tradisi memberikan umrah gratis setiap tahun bagi tokoh pendidikan dan ulama. Namun, Ahmad menegaskan, pemberian untuk Dini bersifat istimewa karena didorong rasa kagum terhadap keberaniannya menghadapi tekanan publik.

Semua Biaya Ditanggung Pesantren

Ahmad memastikan seluruh kebutuhan perjalanan umrah Dini akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak pesantren. Mulai dari tiket, akomodasi, hingga pembuatan paspor, semua difasilitasi tanpa biaya sedikit pun.

“Semua kita siapkan. Bahkan paspornya juga nanti kami bantu uruskan. Jadi Bu Dini tinggal berangkat saja,” ujar Ahmad dengan tegas.

Baca Juga: Kementerian PU Tancap Gas! Serapan Anggaran Infrastruktur Didorong Capai 94%

Ketegasan Guru yang Patut Dihormati

Ahmad menilai, apa yang dilakukan Dini semestinya mendapat dukungan luas, bukan justru laporan ke polisi. Ia menekankan, menegakkan kedisiplinan merupakan bagian penting dari tanggung jawab seorang pendidik, bukan bentuk kekerasan.

“Tidak seharusnya kepala sekolah yang menjaga lingkungan pendidikan dari hal-hal negatif justru dilaporkan. Itu lucu sekaligus menyedihkan,” tuturnya.

Ia berharap peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat agar lebih menghargai peran guru dalam membentuk karakter anak bangsa. “Guru yang tegas bukan berarti kasar. Mereka sedang menjalankan tugas mulia,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *