CAKRAWALAJAMPANG – Di sekitar kita, tak jarang melihat orang-orang yang rileks dengan secangkir kopi di tangan sambil menyalakan rokok. Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini bisa menimbulkan ancaman serius terhadap kesehatan jantung?
Berdasarkan penelitian dari Charalambos di Departemen Kardiologi Sekolah Kedokteran Athens, Yunani, interaksi antara kafein dari kopi dan zat dalam rokok saat dikonsumsi bersamaan dapat memicu dampak buruk pada fungsi jantung. Studi terpisah yang dimuat di Journal of the American College of Cardiology mengungkapkan bahwa risiko kekakuan pembuluh darah cenderung lebih tinggi pada mereka yang mengonsumsi kopi dan rokok dalam satu waktu.
Baca Juga: HUT TNI ke-80, Dandim 0607/Kota Sukabumi: TNI Kuat Bersama RakyatGabungan keduanya dapat memperburuk kondisi jantung lebih cepat, sebab nikotin dari rokok dan kafein dari kopi sama-sama memacu detak jantung menjadi lebih kencang, serta berpotensi memicu tekanan darah tinggi atau hipertensi. Efek serupa dari kedua zat ini justru saling memperkuat satu sama lain. Akibatnya, jantung harus bekerja ekstra keras, yang lama-kelamaan menambah beban dan mempercepat kerusakan organ vital tersebut.
Merokok sendiri sudah dikenal sebagai pemicu utama berbagai masalah jantung dan pembuluh darah. Tak hanya itu, rokok juga meningkatkan risiko penyakit kronis seperti kanker. Bagi wanita hamil, racun-racun dalam rokok berisiko mengganggu perkembangan janin di dalam rahim.
Baca Juga: BKAD Kecamatan Waluran Gelar Bimtek dan Penyuluhan HukumRisiko Utama dari Kombinasi Kopi dan Rokok antaralain ;
- Meningkatkan Ketergantungan. Kebiasaan ini bisa memperkuat adiksi karena faktor rutinitas sehari-hari.
- Menaikkan Tekanan Darah: Konsumsi simultan menyebabkan aliran darah melonjak akibat kopi, sementara rokok menyempitkan arteri. Akibatnya, plak bisa terbentuk di dinding arteri, membuatnya kaku dan kehilangan kelenturan.
- Memicu Penyakit Kardiovaskuler: Kombinasi ini memperburuk kekakuan pembuluh darah, sehingga risiko serangan jantung dan masalah kardiovaskuler lainnya semakin tinggi.
Artikel ini telah direview oleh dr. Heri Hernawan, Sp.JP FIHA, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari RS EMC Tangerang.