CAKRAWALAJAMPANG – Dari sekian banyak destinasi wisata alam di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi, Curug Cigangsa atau yang lebih dikenal warga Pajampangan sebagai Curug Luhur, kini kondisinya memprihatinkan.
Air terjun yang sarat nilai sejarah dan legenda itu terletak di Kampung Batusuhunan, Kelurahan Surade, Kecamatan Surade, sekitar 130 kilometer dari pusat Kota Sukabumi.
Untuk menuju lokasi, wisatawan bisa melalui dua jalur utama: Sukabumi-Palabuhanratu-Surade, atau Sukabumi-Lengkong-Surade. Namun, jalur pertama disarankan karena kondisi jalannya relatif lebih mulus dan nyaman dilalui kendaraan.
Baca Juga: Sebar Hoaks soal Program MBG, Warga Sirnasari Akhirnya Minta Maaf di Depan PolisiSepanjang perjalanan menuju Curug Cigangsa, pengunjung akan disuguhi pemandangan indah berupa hamparan kebun teh yang hijau dan suasana hutan alami yang masih asri lukisan alam khas Pajampangan.
Sayangnya, keindahan itu kontras dengan kondisi terkini Curug Cigangsa yang kian terbengkalai. Objek wisata yang sempat viral beberapa tahun lalu dan menjadi kebanggaan warga Pajampangan ini, kini seolah ditinggalkan tanpa pengelolaan yang jelas.
Pantauan Cakrawalajampang6.com, papan nama Curug Cigangsa yang dulu menjadi penanda utama sudah tidak terlihat lagi. “Tos lami teu ningali papan nama eta teh, duka kamana,” ujar Adang (58), warga sekitar lokasi.
Tidak hanya papan nama, fasilitas pendukung seperti MCK dengan lima kamar mandi kini rusak parah. Tandon air yang dulu berdiri di area wisata pun kini hanya menyisakan rangka besi berkarat.
Baca Juga: Nazriel Alfaro Bangga Bela Timnas U-17 di Piala Dunia, Siap Tampilkan Performa TerbaikSaung peristirahatan yang dulu menjadi tempat bersantai wisatawan sudah rata dengan tanah, dan pos penjagaan tak luput dari coretan vandalisme. Di jalur menuju sungai pun, anak tangga banyak yang retak dan mulai membahayakan pengunjung.
“Sayang banget, padahal Curug Luhur ini punya nilai sejarah tinggi. Bahkan nama Surade sendiri konon erat kaitannya dengan keberadaan curug ini. Selain itu, kawasan ini juga masuk dalam cakupan Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp),” ungkap seorang warga lainnya.
Kini, Curug Cigangsa seolah menanti sentuhan tangan pemerintah maupun pihak swasta untuk membangkitkan kembali daya tariknya.Jika dikelola dengan profesional dan berkelanjutan, potensi wisata ini bukan hanya dapat mempercantik citra Pajampangan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga sekitar.